Di pedesaan, Sepak Bola menjadi wahana permainan yang menyenangkan bagi anak-anak. Mereka berkumpul mencari tanah lapang untuk sekedar menendang bola ke mana arah. Properti juga seadanya, dengan sendal atau batu bata menjadi pengganti gawang. Berbekal bola plastik seharga 5 ribuan. Menjelang Maghrib mereka bercanda dan mengolok dengan nada komedi bagi tim yang kalah. Untuk membedakan pemenang dan sebaliknya biasanya disimbolkan dengan lepas baju. Masa kanak-kanak adalah era membahagiakan sebelum dijajah dunia teknologi yang menghendaki anak-anak sibuk bermain game melalui gadget. Menjelang dewasa, mereka sudah mulai serius menekuni dunia sepak bola. Bermain di lapangan yang seharusnya dengan seperangkat sepatu, kostum, dan bola beneran. Mulai fanatik terhadap klub bola dengan membaca profil dan sejarah klub kesayangannya. Sesekali menjadi member untuk nonton bareng bersama teman baru komunitas. Demam sepak bola menjangkiti seluruh elemen masyarakat yang membuat antusiasme pertandingan begitu meriah kala ada pertandingan di kotanya. Faktanya fanatisme banyak merenggut korban jiwa saat era pertandingan.
0 Comments
Lirik lagu Iwan Fals seputar sepak bola. Menceritakan perjuangan anak pinggiran yang kesusahan bermain sepak bola lantaran penggusuran atas bangunan-bangunan gedung. Mereka terpinggirkan dan tidak bisa lagi menikmati masa-masa anak kecil.
Mereka Ada di Jalan merupakan salah satu lirik lagu Iwan Fals yang bercerita tentang kesedihan anak kecil yang tidak bisa bermain sepak bola. Iwan Fals merangkai kata sesuai realita pada masanya. Menunjukan betapa senangnya anak bisa bermain sepak bola. Meski di sisi lain, prestasi sepak bola nasional masih jauh dari kata memuaskan. Berikut ini lirik lagu Iwan Fals berjudul Mereka Ada di Jalan : Mereka Ada di Jalan Pukul tiga sore hari dijalan yang belum jadi Aku melihat anak-anak kecil telanjang dada Telanjang kaki asyik mengejar bola Kuhampiri kudekati lalu duduk ditanah Yang lebih tinggi Agar lebih jelas lihat dan rasakan Semangat mereka keringat mereka Dalam memenangkan permainan Ramang kecil Kadir kecil Menggiring bola di jalanan Ruly kecil Riky kecil Lika-liku jebolkan gawang Tiang gawang puing-puing Sisa bangunan yang tergusur Tanah lapang hanya tinggal cerita Yang nampak mata hanya para pembual saja Anak kota tak mampu beli sepatu Anak kota tak punya tanah lapang Sepak bola menjadi barang yang mahal Milik mereka yang punya uang saja Dan sementara kita di sini Di jalan ini Bola kaki dari plastik Ditendang mampir ke langit Pecahlah sudah kaca jendela hati Sebab terkena bola tentu bukan salah mereka Rony kecil Hery kecil Gaya samba sodorkan bola Nobon kecil Juki kecil Jegal lawan amankan gawang Cipto kecil Iswadi kecil Tak tik tik tak terinjak paku Yudo kecil Paslah kecil Terkam bola jatuh menangis |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |